Viral! Mertua Larang Menantu Mau Lahiran Meski Ketuban Sudah Pecah di Lebak

Viral! Mertua Larang Menantu Mau Lahiran Meski Ketuban Sudah Pecah di Lebak

Jakarta - Video bernarasi mertua melarang menantu yang hendak melahirkan ke rumah sakit karena ketuban sudah pecah viral di media sosial. Kejadian ini disebut terjadi di salah satu klinik di Kecamatan Leuwidamar, Lebak, Banten.

Video berdurasi 2 menit 20 detik itu memperlihatkan seorang perempuan dengan perut besar yang diduga hamil. Kondisi perempuan itu disebut sudah mengalami pecah ketuban dan harus segera dirujuk ke rumah sakit.

Namun beberapa orang di dalam video justru terlibat adu argumen. Sebagian orang yang diduga dari tenaga kesehatan meminta keluarga segera membawa ibu hamil ke rumah sakit. Beberapa orang lainnya yang diduga dari pihak keluarga menolak saran tersebut dengan alasan kondisi ibu hamil masih baik-baik saja.

Dimintai konfirmasi, Bidan Eha Atitah membenarkan video tersebut. Peristiwanya terjadi di salah satu klinik di Leuwidamar pada Senin (12/6) lalu.

"Iya datang ke klinik mau lahiran tapi sudah lewat batas lahiran, harus dapat tindakan di rumah sakit makanya kita rujuk tapi ditolak sama keluarga," kata Eha saat dimintai konfirmasi, Selasa (20/6).

Eha menjelaskan, hasil pemantauan pasien ibu hamil di klinik harus segera dirujuk. Apalagi ketubannya sudah pecah sehari sebelum datang ke klinik.

"Kita lakukan pemantauan melalui patrograf, ternyata tidak ada kemajuan makanya kita sarankan dirujuk, kita udah konfirmasi ke rumah sakit umum juga tapi keluarga menolak untuk dirujuk," tuturnya.

"Sampai di klinik sudah pecah ketubannya, kalau kata keluarga mah tanggal 11 Juni itu sudah pecah baru di bawa ke klinik besoknya," sambungnya.

Menurut Eha, pihak keluarga menolak dirujuk karena pasien ibu hamil masih berkondisi baik. Keluarga pun memutuskan membawa pasien pulang ke rumah.

"Mertua, suami, dan saudaranya itu (nolak pasien dirujuk). Padahal sudah diterangin sama kita bahaya pecah ketuban sebelum lahir bisa mengancam bayi dan ibunya, dampak paling buruk kematian," jelasnya.

source : detik.com