Fakta Penggerebekan Markas Penjualan Ginjal Jaringan Internasional, Rumahnya Selalu Ramai

Fakta Penggerebekan Markas Penjualan Ginjal Jaringan Internasional, Rumahnya Selalu Ramai

Sebuah rumah kontrakan di Perumahan Villa Mutiara Gading, tepatnya di Jalan Piano 9, Blok F5 Kelurahan Setia Asih, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, diduga menjadi markas penjualan ginjal jaringan internasional.

Kepolisian menggerebek rumah tersebut pada Senin (19/6/2023) dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB, setelah melakukan pengintaian selama beberapa hari sebelumnya.

 

Selalu ramai

Tukang antar air galon di perumahan tersebut, Khaerudin (31), mengaku sempat masuk ke rumah kontrakan itu dan merasakan sebuah keanehan di sana.Menurut Khaerudin, rumah kontrakan tersebut dihuni oleh banyak orang.Ketika ditanya soal kesibukan mereka, para penghuni tidak pernah mau bercerita secara rinci.Hanya saja, salah satu dari penghuni di rumah itu pernah berkata bahwa dia hendak ke Malaysia untuk bekerja.

"Sempat ngobrol juga, saya tanya, mereka jawab ya mau ke Malaysia kerja proyek bangunan," kata Khaerudin saat ditemui Kompas.com di TKP, Rabu (21/6/2023).

Dia menambahkan, beberapa waktu lalu ada sejumlah orang yang berangkat dari sana menggunakan dua mobil.

“Belum sebulan, ada dua mobil mereka berangkat, katanya ke Malaysia," tutur Khaerudin.

Meski yang berangkat cukup banyak, tetapi jumlah penghuni kontrakan pun tidak begitu berkurang.Menurut pengamatan Khaerudin, setiap kali dia mengantar galon ke kontrakan itu, selalu ada penghuni baru.

Dilimpahkan ke Polda

Dihubungi terpisah, Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi Aditya Bennyahdi enggan menjelaskan secara detail mengenai kasus tersebut.Twedi hanya mengatakan, kasus dugaan penjualan organ ginjal manusia itu telah dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.

"Kami sudah limpahkan di Krimum (Kriminal Umum) semua, yang punya hak kan Polda. Silakan dikonfirmasi ke sana," kata Twedi.

Berdasarkan pantauan di lokasi pada Rabu (21/6/2023), kontrakan berwarna krem itu tampak berantakan dari luar.Sampah plastik, tikar karet, asbak berikut puntung rokok, galon air mineral, piring plastik, gelas, serta dua sendok makan berserakan di teras rumah.

Empat pasang sandal dan dua pasang sepatu juga terlihat berserakan di teras.Beberapa helai pakaian, yakni tiga kaus dan celana pendek, serta dua handuk merah masih tergantung di jemuran.Tak ada garis polisi yang membentang di lokasi. Warga sekitar pun beraktivitas seperti biasa.